Selasa, 09 April 2013

Muhaimin Targetkan Latih 10.000 Calon Wirausaha Mandiri tahun 2013


Muhaimin Ajak Ormas dan LSM bantu Pemerintah Kembangkan Pelatihan Wirausaha Muhaimin Targetkan Latih 10.000 Calon Wirausaha Mandiri tahun 2013. Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi mengajak Organisasi Masyarakat (Ormas), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Organisasi Profesi untuk memberdayakan masyarakat melalui pelatihan wirausaha sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Tahun 2013 ini Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi menargetkan keberhasilan penciptaan wirausaha sukses sebanyak 10.000 orang yang bergerak di berbagai jenis usaha dalam setiap tahunnya.

Penciptaan wirausaha sukses ini mempunyai nilai strategis karena mampu meningkatkan kesejahteraan masyarakat, memperluas lapangan dan kesempatan kerja baru serta menopang perekonomian negara.

“Keberadaan organisasi kemasyarakatan dibutuhkan dalam membantu pekermbangan kewirausahaan di Indonesia. Apalagi mereka langsung bersentuhan dengan masyarakat sehingga program-program pemerintah bisa dapat dengan cepat dilaksanakan di masyarakat” kata Menakertrans Muhaimin Iskandar di Kantor Kemnakertrans, Jakarta pada Senin (25/2).

Hal tersebut dikatakan Muhaimin seusai Penandatanganan Kesepahaman Bersama Antara Kementerian Tenaga Kerja Dan Transmigrasi Dengan Ketua Umum Pimpinan Pusat Muslimat Nahdlatul Ulama Khofifah Indar Parawansa Muhaimin mengatakan wirausahaan merupakan salah satu solusi untuk menekan tingkat pengangguran yang terjadi saat ini. Pasalnya, selain menciptakan pekerjaan bagi diri sendiri, wirausaha juga dapat membuka kesempatan kerja bagi orang lain.

Idealnya kata Muhaimin Indonesia masih membutuhkan 4,76 juta wirausahawan atau sekitar dua persen dari seluruh penduduk untuk mencapai kondisi ideal. “Sayangnya, Penduduk Indonesia yang berprofesi sebagai wirausahawan masih terbilang minim dan terbatas, baru mencapai 0,18 persen dari total 238 juta penduduk Indonesia," kata Menakertrans.

Oleh karena itu, Pemerintah, tambah Muhaimin menetapkan kebijakan-kebijakan pokok untuk membangkitkan dan mengembangkan potensi terpendam calonwirausaha, membentuk wirausaha baru dan mengembangkan wirausaha yang ada serta pendampingan wirausaha.

“Sasaran kelompok masyarakat yang menjadi calon grup kewirausahaan adalah penganggur/masyarakat miskin di pedesaan, penganggur terdidik di perkotaan, calon TKI, TKI dan formal dan transmigran/calon transmigran, “kata Muhaimin.

BUPATI BUKA PELATIHAN PENINGKATAN SDM GUNA PENINGKATAN INVESTASI


SRAGEN – Untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia karyawan – karyawati Perusahaan Daerah Kabupaten Sragen, Badan Pemberdayaan Usaha Milik Daerah (BPUMD) menyelenggarakan Pelatihan Peningkatan Kualitas SDM Guna Peningkatan Pelayanan Investasi. Kegiatan berlangsung di Ruang Krida Manggala tersebut dibuka langsung oleh Bupati Sragen Agus Fatchurrahman, SH, MH, Kamis (04/04).
       “Kegiatan pelatihan ini akan berlangsung selama dua hari”, ujar Kepala BPUMD Drs. Nugroho Eko Prabowo, MM dalam laporannya. Dan diikuti oleh 70 orang karyawan – karyawati Perusahaan Daerah Kabupaten Sragen. Karyawan
tersebut diantaranya berasal dari PDAM, LPEK, PT.Gentrade, Perusda Bengkel Terpadu, Perusda Percetakan. Selain itu juga berasal dari PD. BKK Karangmalang, BKK Tanon, BPR Syariah dan BPR Djoko Tingkir.       Maksud dari kegiatan ini adalah untuk memberi pemahaman bidang tugas masing – masing. Serta bertujuan untuk meningkatkan produktifitas masing – masing karyawan, meningkatkan loyalitas serta integritas karyawan terhadap perusahaan.
       Metode pelatihan selama dua hari ini adalah dengan metode ceramah. Dengan mendatangkan tiga orang nara sumber. Ketiga nara sumber tersebut adalah Dr. H. Alwi Suddin, SH, SE, MM, Rachmad Wahyudi, Akt, CPA serta Kunto Hamidjoyo, S.Pd, Msi.
       Bupati dalam sambutannya mengungkapkan perusahaan daerah yang tidak menguntungkan hendaknya ditutup saja. Sedangkan yang bagus diteruskan sambil berusaha menambah produk kreatifitas terbaru. Lebih lanjut Bupati mengungkapkan keinginannya untuk mendirikan usaha kredit mikro bagi warga miskin. Pengembangan pinjaman skala kecil tersebut dikhususkan bagi rakyat miskin yang tidak mampu meminjam dari bank umum. Kegiatan ini telah diimplementasikan oleh seorang bankir dari Bangladesh, Muhammad Yunus dengan mendirikan Grameen Bank.